
kalsel.bnn.go.id, Banjarmasin – Mengundang awak media, BNN Provinsi Kalimantan Selatan selenggarakan Press Release dalam rangka Coffee Morning bersama Awak Media di Aula Lantai 1 Kantor BNN Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (4/2/21).
Coffee Morning ini dipimpin langsung oleh Kepala BNNP Kalsel, Drs. Jackson Lapalonga, M.Si. Pada kesempatan ini Drs. Jackson Lapalonga, M.Si., menyampaikan perang terhadap narkoba/WAR ON DRUGS tidak hanya pada sisi pemberantasan saja, tetapi bagaimana kita menekan demand dengan cara sosialisasi/penyuluhan, dan bagaimana kita menyembuhkan penyalahguna dengan rehabilitasi.
Jackson juga mendeklarasikan jargon BNNP Kalsel yaitu DALAS HANGIT KADA NARKOBA salah satu bahasa kearifan lokal yang artinya walau bagaimanapun, sampai kapanpun, apapun yang terjadi tidak akan pernah memakai narkoba. Jargon ini akan terus kita gaungkan selain WAR ON DRUGS pada diseminasi informasi baik itu berupa poster, spanduk, dan baliho. Dengan harapan bisa membuat seluruh masyarakat Kalsel terketuk hatinya jangan sampai berhubungan dengan masalah-masalah penyalahgunaan narkoba.
“Saya berharap para rekan media untuk bisa membantu menyebarkan jargonnya BNN RI yaitu War On Drugs dan jargonnya BNNP Kalsel yaitu Dalas Hangit Kada Narkoba.” ujar Jackson.
Berikutnya Jackson menyampaikan penyebaran narkotika di Kalsel untuk shabu masih menduduki ranking paling atas, dan pola penyebaran narkoba di Kalsel masih sama.
Jackson juga menyampaikan Bulan Desember 2020 lalu BNNP Kalsel bekerjasama dengan Bea Cukai Kalbagsel mengagalkan pengiriman liquid vape mengandung narkotika yang dikirim dari Belanda menuju Banjarmasin menggunakan jasa pengiriman Pos. Dari 9 botol liquid yang diperiksa di Laboratorium BNN RI, 8 diantaranya positif mengandung ekstrak ganja. Dan kasus ini masih berlanjut sampai sekarang.
“Rencana kedepannya distributor/penjual liquid vape ini akan kita warning agar mereka jangan sampai menjual liquid yang mengandung narkotika.” terang Jackson kepada Awak Media.
Koordinator Bidang Rehabilitasi BNNP Kalsel, dr. Hj. Sandra Murthy menyampaikan dengan supply dan demand yang tinggi di Kalsel seharusnya rehabilitasi penyalahguna narkoba banyak, akan tetapi kenyataannya sedikit itupun yang tertangkap, sedangkan yang datang atas kesadaran sendiri masih sangat sedikit. Beliau juga menginformasikan bahwa rehabilitasi penyalahguna narkoba di beberapa balai rehabilitasi milik BNN gratis.
Koordinator Bidang P2M BNNP Kalsel, Iskandar Adam, S.K.M., M.M., menyampaikan tahun 2021 ini pencegahan yaitu berbasis ketahanan keluarga. Beliau juga menyampaikan ada 28 titik di Kalsel yang menjadi kawasan rawan narkoba.
Kasi Penyidikan BNNP Kalsel, Yanto Suparwito menyampaikan bahwa sekarang ini Kalsel menjadi tujuan utama pengedar narkoba, berbeda dengan dulu yang hanya menjadi jalur penyebaran/tempat transit.
HUMAS BNN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Instagram: @infobnn_prov_kalsel
Facebook Fan Page: Bnnp Kalsel
Twitter: @bnnpkalsel
Youtube: BNNP Kalsel
#Hidup100Persen
#WarOnDrugs
#DalasHangitKadaNarkoba
#IndonesiaBersinar